Big Data bukan berarti datanya besar terus disimpan di Clouds, standar Big Data menurut rumus 4 V atau 6 V, sangat besar volumenya, dari sumber yang berbeda-beda bentuknya, cepat perubahannya, dan gak tentu strukturnya, memberi nilai untuk kebutuhan bisnis, eung itu saja dech ...
Analytics biasanya terkait bagaimana untuk mendapatkan insight dari data baru yang diperoleh dari tambang data dengan pengolahan algoritma machine learning, deep learning, dll. Bisa pake KNN, dkk, DBSCAN, dll, Apriori atau Regresi linear...........
Contoh kasus, orang komunikasi pemasaran ingin mencari lokasi ideal untuk menaruh iklan atau 'pesan' produknya supaya tersampaikan kepada konsumen dan memberi makna (misalnya, murah, berkualitas, gampang digunakan) masuk ke pikiran konsumen .... Ini decisionnya.
Dengan Big Data, biasanya orang marcomm mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya yang mendukung periklanan, termasuk lokasi, seupdate mungkin, dalam jangka waktu tertentu, dari semua sumber data terkait, online atau offline, dst ... sehingga terbentuk 'Big Data'. Gimana menyiapkan infrastruktur dan mengolahnya diserahkan ke tim data, termasuk data analyticsnya mau menggunakan klasifikasi, clustering atau gabungan. Disini tim IT membantu data sains untuk menyiapkan framework pengambilan data online termasuk media sosial.
Seperti pada sketsa, kegiatan data analytics (memilah-milah), dari Big data (yang masih berantakan) akan dihasilkan insight (terpola), buat pengambilan keputusan menentukan lokasi pemasangan 'pesan' iklan, bukan gambar 'iklan'. Begitu kira-kira keterkaitan konsep Big Data, Data Analytics dan pengambilan keputusan.
Yang butuh konsultansi Konsep + Tools Big data, Data Analytics, silakan kontak saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar