Pengalaman pada proyek AMP gedung-gedung sekolah negeri di suatu provinsi di tanah Djawa Dwipa, keberadaan GIS, sistem entry data, dashboard diperlukan untuk mendukung pekerjaan ini. pekerjaan perencanaan aset ini diperlukan bagi sekolah, dinas dan DPR setempat, untuk berkolaborasi (Agile).
Bagi petugas sekolah, perlu untuk pengajuan perbaikan sekolah dan melengkapi sarana seperti buku, bangku, kursi.
Bagi dinas, perlu untuk mengumpulkan informasi, termasuk bidang sipil yaitu: Detail Engineering Desain, rincian biaya masing masing sekolah, dll.
Bagi DPR, perlu informasi kelayakan pengajuan sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah, aset dan kegiatan diatasnya.
Jadi yang namanya bidang aset so pasti terkait spesifikasi dan nilai suatu asset dan kelayakannya, peran GIS system memberi insight, suatu asset apakah bernilai, layak secara aset dan kondisi lingkungan sekitar.
Secara Dashboard, stakeholder bisa tahu kebutuhan anggaran untuk perbaikan per kabupaten, total sekolah rusak ringan, berat, lokasi sekolah yang lebih dulu diperhatikan dengan melihat nilai minus dari akumulasi semua parameter (muncul peran GIS). dst.. dst..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar