Menurut Alex D. Triana, (85: 75) Marketing plan memuat hal-hal berikut:
- Analisa situasi ( S.W.O.T Analysis)
- Tujuan pemasaran (Marketing Objectives)
- Strategi inti (Core strategy)
- Jadwal pelaksanaan (Action plan)
- Anggaran pemasaran (marketing budget)
- Kontrol (Control)
Contoh untuk kasus proposal “Bisnis Nasi Cup Sehat”
Analisa situasi dengan SWOT
Dengan SWOT dianalisa pengaruh faktor internal dan eksternal seperti berikut :
Kekuatan :
- produk baru yang inovatif
- produk sehat
- Menu sederhana tetapi sehat
- segmentasi pasar orang berangka kerja, anak bersekolah
- pemasaran mudah
- alat yang digunakan mudah didapat
- murah
- bahan mudah
- mudah dibuat
Kelemahan :
- koki sering tidak betah
- produk baru
- kemasan agak susah
Peluang :
- cocok untuk sarapan orang berangkat kerja, anak pergi sekolah
- belum ada pesaing dengan produk sejenis
- produk yang rutin dikonsumsi
- konsumen semakin banyak jika membutuhkan makanan praktis dan sehat
- dapat menggantikan makanan mie dan sejenis
Ancaman :
- pesaing penjual nasi kuning, nasi uduk, bubur, mie rebus
- pesaing dari produsen besar : kfc, Rice bowl
- sikap aneh calon konsumen dan sekitarnya
Selanjutnya dengan analisa SWOT ini dapat diantipasi kelemahan dan ancaman yang mungkin bisa mengganggu bisnis ini.
Tujuan pemasaran
Tujuan pemasaran adalah mengenalan produk pengganti sarapan atau makanan lainnya yang tidak sehat seperti :
- mengambil pasar 30%
- target pasar, produk akan selalu dikonsumsi pekerja, sekolah di saat berangkat
- tujuan jangka menengah, produk dikonsumen konsumen lain.
- tujuan jangka panjang, produk dikonsumsi di waktu makan lainnya, yaitu siang dan malam untuk kelas konsumen yang lebih luas, seperti halnya indomie.
- tujuan jangka panjang, memperluas jangkauan geografis dan membuka kantor cabang
- mendapatkan keuntungan
Jadi untuk jangka pendek (target utama) pemasaran akan dilakukan di sekitar kantor, orang yang berkerumun berangkat kerja/sekolah dengan menawarkan produk inovatif. selanjutnya pengembangan strategi dilakukan setelah strategi utama berhasil.
Strategi inti
- membantu konsumen menggantikan sarapan dan makanan lainnya yang tidak sehat, sehingga strategi bergerak pemasaran di waktu pagi
- menyiapkan pilihan menu, menu sederhana tetapi elegan (masakan daging dan bumbu sayur) dan mudah dikonsumsi
- menyiapan paten rasa dengan menyimpan resep dipegang perusahaan, sehingga dengan penggantian koki bukan hal yang masalah
Jadi strategi inti, menyiapkan produk elegan / inovatid, menjual kepada pekerja dan anak sekolah dan mudah dikonsumsi untuk menarik kepuasan konsumen. Dan strategi dilaksanakan di pagi hari.
Jadwal pelaksanaan
jadwal pelaksanaan secara umum adalah :
- persiapan bisnis, 1 bulan
- research pasar / pemasaran, 2 bulan
- persiapan pemasaran / produksi, 1 minggu
- implementasi bahan baku, 1 minggu
- implementasi produksi, 1 minggu
- implementasi penjualan, 1 minggu
- pelaporan, 1 hari
- monitoring dan evaluasi, 2 hari
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3/4 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 1 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 1 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3 bulan
- keputusan bisnis, 1 bulan
Anggaran pemasaran
Anggaran pemasaran secara umum :
- kajian umum : Rp. 5000.000,- (biaya kajian bisnis secara umum sebagai panduan pemasaran dan fungsi lainnya)
- menyiapkan / desain produk : Rp. 10.000.000,- (membuat desain produk sehingga produk mudah dibuat dan mudah dipasarkan)
- analisa perilaku konsumen : Rp. 50.000.000,- (riset perilaku konsumen, serta mendapatkan model segmentasi pasar dan perilaku konsumen untuk [asar yang akan ditarget)
- riset pemasaran : Rp. 50.0000.000,- (mencari data, mengolah dan memprediksi model pemasaran, sebagai acuan untuk memperediksi / simulasi penjualan)
- teknik promosi : Rp. 5000.000,- (50% menyiapkan 1000 pamflet untuk dibagikan, 20% untuk media internet, dan 30% untuk orang membagikan iklan)
- teknik penjualan : Rp. 2000.000,- (biaya sewa motor, dan upah latihan calon marketing)
Kontrol
Seperti disebutkan dalam jadwal, monitoring dan kontrol dilakukan untuk melihat trend bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga dengan kontrol usaha dapat diarahkan atau dilanjutkan sesuai laporan penjualan.
- pelaporan, 1 hari
- monitoring dan evaluasi, 2 hari
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3/4 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 1 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 1 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3 bulan
- implementasi selanjutnya (putaran ke-2), 3 bulan
- keputusan bisnis, 1 bulan
Dari gambaran di atas, kontrol berdasarkan laporan penjualan dilakukan secara bertahap untuk melihat pola bisnis ini.
Contoh, kontrol di awal untuk melihat resfek konsumen, control perbulan untuk melihat kemajuan penjualan, kontrol setahun untuk mengambil kesimpulan apakah bisnis dilanjutkan atau dihentikan.
Dalam kontrol perbulan, dicoba beberapa strategi, bila dalam setahun sudah dicoba beberapa strategi tidak ada kemajuan yang signifikan maka bisnis dapat dilanjutkan atau dibubarkan dengan beberapa alasan.
Berdasarkan pengalaman bisnis ini banyak kelemahan di produksi dan operasi dan etika pegawai, kalau masalah pemasaran bisa kita usahakan karena kebanyakan konsumen sangat loyal kepada produk yang ditawarkan. untuk menjaga konsumen mau membeli kembali harus diupayakan produk konsisten sampai kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar