Kamis, 01 Mei 2025

Pandangan Brand Image Kopi Janji Jiwa di Kalangan Mahasiswa

Review terhadap jurnal dengan judul "Pandangan Citra Brand Kopi Janji Jiwa di Kalangan Mahasiswa",

Peningkatan konsumsi kopi terus terjadi di masyarakat Indonesia, bahkan Indonesia disebut sebagai negara dengan masyarakat yang tingkat konsumsi kopinya terbesar di dunia. Kopi tidak hanya di nikmati oleh beberapa golongan, namun kopi dapat dinikmati oleh seluruh kalangan lintas generasi dan gender. Janji Jiwa merupakan salah satu kedai kopi atau brand yang ada di Indonesia. Kedai ini telah dibuka sejak tahun 2018 dan cukup menyita perhatian publik. Saat ini Janji Jiwa terus mengembangkan brand dan produk kopinya untuk dapat semakin baik dan dapat bersaing dengan para pesaingnya Salah satu konsep yang diunggulkan pada brand Janji Jiwa adalah konsep fresh-to-cup yaitu menggunakan kopi dari petani lokal Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat mengenai citra brand kopi Janji Jiwa dan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra brand di kalangan mahasiswa saat ini.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. 

Populasi pada penelitian ini adalah 3 Mahasiswa yang sering meminum Kopi Janji Jiwa. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa:

  1. Kualitas layanan yang diberikan dinilai baik oleh mahasiswa, 
  2. Nama brand yang unik menjadi ketertarikan sendiri untuk beberapa orang, 
  3. Strategi pemasaran yang kuat dan mempengaruhi psikologis, 
  4. Pembelian disebabkan oleh faktor sosial dan psikologis, 
  5. Perbedaan pendapat mengenai cita rasa kopi.
Dari hasil penelitian tersebut, Janji Jiwa dapat terus menggunakan strategi pemasarannya namun brand ini juga harus terus berinovasi dalam produk kopi agar produk juga dapat disukai oleh semua kalangan dan meningkatkan image positif brand.

Kesimpulan penelitian:
  1. Kualitas pelayanan. Brand Janji Jiwa dinilai dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik. Baiknya kualitas tersebut dilihat dari sikap pelayannya yang ramah. Yang mana hal ini menjadi sebuah kelebihan dari brand Janji Jiwa karena dapat meninggalkan kesan positif terhadap konsumen sehingga konsumen dapat melakukan pembelian – pembelian selanjutnya.
  2. Nama brand menarik. Nama brand yang unik yaitu Janji Jiwa dinilai menarik oleh beberapa informan hal ini membuat brand tersebut dapat membekas di ingatan masyarakat. 
  3. Strategi pemasaran dinilai kuat. Janji jiwa menggunakan strategi pemasaran yang cukup kuat, unik dan menarik karena brand ini menggunakan tulisan di setiap produk “Janji Jiwa” di mana tulisan tersebut dapat berupa kalimat penyemangat yang dapat menyentuh dan mempengaruhi psikologis atau emosional dari konsumen seperti merasa senang, haru, bahagia dan lainnya.  
  4. Faktor sosial dan psikologis mempengaruhi pembelian. Pembelian yang dilakukan dapat disebabkan oleh faktor sosial yaitu ajakan atau dorongan dari orang lain seperti teman, sahabat ataupun keluarga. Faktor lain yang menyebabkan pembelian dari brand janji jiwa adalah faktor psikologis yang diartikan bahwa pembelian disebabkan oleh adanya kesan atau pengalaman yang mungkin pernah di alami oleh konsumen pada brand janji jiwa. 
  5. Cita rasa. Dalam cita rasa, setiap orang memiliki perbedaan untuk menilai tingkat kenikmatan dari produk Janji Jiwa. Ada beberapa orang yang mungkin merasa bahwa takarannya pas atau cukup dan ada beberapa yang menilai bahwa kopi terlalu manis atau lainnya. Hal ini dapat membuat perbedaan pendapat dan pandangan terhadap citra brand dalam hal rasa. 

Review terhadap jurnal:

  • Fenomena dalam penelitian ini, tidak adanya masalah pada citra brand Kopi Janji Jiwa sehingga tidak ada bahan untuk diteliti.
  • Strategi diperlukan, jika ada masalah sehingga perlu ditingkatkan.
  • Pertanyaan penelitian diambil dari tujuan adalah mengetahui pandangan masyarakat terhadap citra brand Kopi Janji Jiwa dan strategi untuk meningkatkan brand Kopi Janji Jiwa, sehingga seharusnya kesimpulannya dua saja menjawab pertanyaan ini, sehingga kesimpulan penelitian tidak tepat menjawab pertanyaan.
  • Metode penelitian kualitatif namun tidak menggunakan pendekatan kualitatif seperti studi kasus, fenomenologi, dll.
  • Koresponden hanya 3 orang, sebaiknya minimal 5, karena penelitian kualitatif sehingga perlu adanya triangulasi data, analisis data untuk menampilkan data yang akan dijadikan kesimpulan.
  • Tidak menyebutkan paradigma penelitian.
  • Tidak menggunakan teori komunikasi dalam memecahkan masalah.
  • jumlah jurnal untuk acuan penelitian sebelumnya adalah kurang, dan tidak terdapat DOI atau alamat web.


Sumber:

PANDANGAN CITRA BRAND KOPI JANJI JIWA DI KALANGAN MAHASISWA | Hafni | Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lelang Data Analytics di Kemenkeu

Pengadaan Penyusunan Grand Design Pusat Data Analitik Pemberantasan Korupsi Ruang Lingkup: 1. Asesmen Kondisi Eksisting Decision Support ...