Pada tahun 2017 saya ada pengalaman project menyiapkan peta sawah garapan oleh salah satu BUMN.
Kebutuhannya untuk bisnis, bukan untuk peta dasar, dan mencari peta seperti ini sangat sulit, di dinas pertanian atau pun pertanahan.
Strateginya adalah:
- Mengdigitasi area sawah dari citra satelit, dan mencetaknya di A0 untuk dibawa ke lapangan
- berkoordinasi dengan kelompok tani yang memegang sawah-sawah yang akan di petakan
- peta yang sudah dicetak, divalidasi oleh kelompok tani tingkat dusun, area yang bener, milik siapa, dan mereka tahu betul
- memperbaiki batas sawah, dan memasukkan atribut hasil diskusi
Seperti ini membuat peta sawah garapan, dengan metode pemetaan hybrid, seperti layaknya membuat peta batas desa, atau seperti omni marketing yang gak cukup di atas layar komputer.
Lalu apa manfaatnya? kata team BUMN, peta sawah seperti itu lebih berarti, begitu juga POI biar lebih berarti mesti didatangin satu satu hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar